Intro Kolom
Profil
Pada dasarnya artikel ini lahir karena penulis
mempunyai hasrat atau lebih tepatnya "penasaran" pada sosok wanita
garang yang penuh tatto pada tubuhnya ini. Dalam beberapa kesempatan penulis
cukup terpesona dengan puisi-puisi yang sempat di tuntaskan dalam sebuah buku
beberapa waktu lalu. Akan tetapi yang menjadi alasan utama kenapa penulis
mempunyai hasrat kepada sosok ini adalah kepribadian "antimainstream"
yang melekat pada pola hidupnya.
Hingga saat
ini penulis masih mencari data yang akurat tentang siapa dirinya agar supaya
tulisan ini lebih tuntas dan lebih terpercaya.
Bagi kalian yang punya selera musik keras dan kerap kali mendatangi konser underground di Jakarta, nama Tiga Setia Gara, pasti enggak lagi asing di telinga. Dia adalah salah satu ikon lady rocker yang sangat menonjol di kancah musik rock Tanah Air. Sejak medio 2007, cewek kelahiran 11 Februari 1988 ini aktif meramaikan ranah musik underground sebagai frontwoman sebuah band yang menganut crusty hardcore punx, Silly Riot.
Jika
dipandang dari perspektif antimainstream, maka figur seorang Tiga Setia Gara
tidak sulit buat dikagumi. Dengan paras yang cantik dan eksotis, ditambah tato
yang memenuhi tubuh proporsionalnya, cewek Aquarius ini layak ditahbiskan
sebagai primadona rock and roll.
berikut
kutipan wawancara yang dihimpun penulis dari sumber https://www.kincir.com
1. Tiga Setia Gara, cewek penuh potensi dan intuisi.
Setelah beberapa tahun menjabat sebagai ladyrocker,
Tiga memutuskan buat berhenti bermusik. Pada awal 2009, dia dikontrak oleh
salah satu program TV swasta terkemuka. Kali ini, Tiga mencoba kemampuannya
sebagai seorang presenter acara reality show yang digandrungi kawula
muda pada masa itu.
Yap, sebagai
seorang figur publik, Tiga memang selalu percaya diri buat membuka lebar-lebar
dirinya pada hal-hal yang baru. Ini dilakuinnya demi merangsang ketertarikannya
dan mengembangkan semua potensi seni yang bersembunyi di dalam tubuhnya.
Beruntunglah, Tiga terlahir dengan memiliki intuisi tajam. Dia sangat pintar
beradaptasi dalam mengembangkan kualitas passion yang dia ingin dalami.
Sepanjang
2010, tawaran demi tawaran dari TV mulai berdatangan. Dia kerap kali muncul
dalam beberapa video musik band-band populer di Tanah Air, kayak Nidji dan
Andra and the Backbone. Enggak ketinggalan, ada juga beberapa tawaran kerja
sama buat iklan-iklan komersial layar kaca. Tiga juga terlibat peran di
beberapa film layar lebar, kayak Bukan Cinta Biasa (2009), Republik
Twitter (2012), dan Miss Call (2015).
2.
Menuangkan hidupnya lewat jalinan kata.
Sejak belia, anak bungsu dari tiga besaudara ini
diam-diam udah banyak menjejali dirinya dengan buku-buku sastra. Namun, memang
musiklah yang jadi pintu gerbang buat nemuin identitas siapa dirinya. Kemudian,
pada medio 2015, Tiga memutuskan buat mengumpulkan sejumlah puisi pilihannya
yang terangkum dalam sebuah buku bertajuk Lara.
Buku puisi
pertama Tiga ini mengisahkan perjalanan hidupnya, mulai dari melewati fase
gelap, menghadapi keraguan dan keterasingan, serta terhenti di persimpangan
masa muda yang dilingkupi dengan problematika. Perjalanannya ini dituangkan
melalui tiga elemen, yaitu “Kala”, “Mantra”, dan “Lara”.
Tiga
memiliki kemampuan yang baik dalam menjahit kata-kata, seperti air yang
mengalir tenang melewati tiga ruang dan tiga waktu yang berbeda, tapi berkaitan
di dalam kehidupan, yaitu masa lalu, masa sekarang, dan masa
depan. Kalau lo penasaran sama tulisan-tulisan yang terlahir dari sisi
melankolis seorang Tiga Setia Gara, buruan beli buku puisi Lara yang
telah tersedia di toko buku Gramedia di seluruh Indonesia.
3. Berpikir
positif jadi kuncinya dalam berkarya.
Sebagai seorang multitalenta, Tiga enggak pernah
nyangkal bahwa dirinya adalah manusia biasa, enggak berbeda dengan lainnya.
Dengan segala problematika hidup yang umum ditemukan dalam satu fase setiap
manusia, dia kerap mengalami common syndrome yang mengganggu konsentrasi
pengerjaan setiap karya seninya, yaitu suasana hati yang buruk. Sejatinya, hal
itu sangat signifikan pengaruhnya. Soalnya, mood yang baik selalu
dibutuhin setiap seniman dalam ngelahirin karya yang baik.
Ironisnya, mood
buruk lebih sering datang mengganggu karena seniman cenderung memiliki
psikologi yang enggak stabil. Hal itu dapat menyebabkan kebuntuan dalam proses
merampungkan setiap karya seni. Namun, Tiga menuturkan formula dalam mencegah
datangnya suasana hati yang buruk.
“Bagi gua,
selalu berpikiran positif itu jadi kewajiban. Kayak ngelakuin ritual, mood
baik itu harus diundang. Biasanya, kalau mood gua lagi jelek, gua bakal
dengerin lagu yang ceria. Hal itu, dengan ajaib, bekerja dengan baik buat gua.
Saat ini, gua lagi suka dengerin ‘B-A-B-Y’, lagunya Carla Thomas.”
4. Jalang,
album mini yang penuh ambisi.
https://www.youtube.com/watch?v=O1yn35fb3Ss
Enggak bisa dipungkiri, Tiga adalah pribadi yang
memiliki ambisi yang sangat kuat dan kepercayaan diri yang maksimal. Setelah
berhasil nerbitin buku puisi, sekitar pertengahan 2016, dia ngerilis album mini
solonya, Jalang. Energi musikal dalam dirinya yang sementara sempat
terhenti kini datang kembali mengusiknya.
Dalam
pengerjaan Jalang, Tiga ngelibatin Buluk “Superglad” selaku produser dan
dalam pengisian gitar di semua lagu. Tiga juga mengundang Risye Andriany buat
mengisi suara biola di lagu “Gadis Kecil”. Di posisi drum, Raden Soejono turut
memberikan kontribusi maksimalnya dalam membangun tempo buat setiap lagu.
Meski
berkolaborasi dengan banyak pihak, Tiga memberikan warna orisinalitasnya
sendiri dalam album ini. Sangat terasa kemarahan, kemuraman, dan keliaran yang
menjiwai barisan lirik dalam balutan distorsi khas alternative rock
dengan sound yang modern. Dengan kata lain, kompetensi dalam passion
musikalitasnya berhasil dirangkum dalam album mini ini. Oh, iya. Pengerjaan
desain cover album ini dikerjain seluruhnya dengan tangan Tiga sendiri,
loh.
5. Tato
sebagai memoar perjalanan hidup.
Tato udah jadi bagian penting dalam perkembangan fashion
saat ini dan udah bukan lagi jadi stigma negatif dalam ranah dunia hiburan
Tanah Air. Cewek yang genap berumur 29 tahun ini adalah salah satu sosok yang menentang
keras persepsi bahwa tato selalu identik dengan kriminal. Semua gambar yang
memenuhi tubuhnya adalah memoar nyata tentang perjalanan hidupnya sampai saat
ini. Kini, tubuhnya telah dipenuhi kurang lebih 30 tato dengan kisahnya
masing-masing.
“Bagi gua,
tato itu kayak sebuah buku harian berupa gambar yang lo tulis di tubuh lo.”
Kini, cewek
yang mengaku terpengaruh oleh sosok Courtney Love ini ngejalanin kehidupan
normalnya sebagai cewek yang selalu mencoba berusaha berpikiran positif.
Mungkin udah bertumpuk-tumpuk arsip kisah hidupnya, saat dia merangkak kelam
dalam fase gelapnya kehidupan glamoritas. Musik rock and roll, alkohol,
dan narkotika udah jadi bagian masa lalunya yang terlupakan. Tiga juga
berencana buat hijrah ke Amerika, nerusin studi sastranya, dan ngerampungin
novel yang baru dia mulai kerjakan.
***
TTD :
PEJUANG SENYUM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar