Intro: Dongeng Sebelum Tidur
Dalam
Kitab Kejadian, firman kreatif pertama dari Tuhan adalah: “jadilah terang.”
Dalam komentar Zohar atas Kejadian (disebut
Bereshit dalam bahasa Ibrani, berdasarkan kata pembukaannya: “pada mulanya”)
“nyala gelap” ini merupakan sefirah
pertama: Kether Elyon, Mahkota Agung Tuhan. Ia tidak berwarna atau berbentuk:
kabbalis lain lebih suka menyebutnya Tiada (ayin). Bentuk ketuhanan tertinggi
yang bisa dikonsepsikan oleh manusia disamakan dengan ketiadaan karena ia tak
bisa diperbandingkan dengan sesuatu yang ada. Oleh karena itu, semua sefiroth lahir dari Rahim ketiadaan.
Inilah tafsiran mistikal terhadap doktrin tradisional tentang penciptaan ex nihilo. Proses ekspresi diri Tuhan
terus berlanjut seperti pancaran cahaya, yang menyebar ke wilayah yang semakin
meluas.
Zohar menyatakan lagi:
Namun, ketika nyala ini mulai memiliki ukuran dan keluasan, ia
menghasilkan warna-warna yang cerah. Sebab pada inti terdalamnya muncul sumber
yang melimpahkan nyala ke segala yang ada di bawahnya, tersembunyi dalam
rahasia misterius En Sof. Sumber itu menembus, namun tidak seluruhnya
tertembus, aura abadi yang mengelilinginya. Semuanya bisa diketahui sepenuhnya
hingga di bawah terobosan itu, sebuah titik di langit bersinar terang. Di luar
titik ini tak lagi yang bisa diketahui atau dipahami, dan ia disebut bereshit,
Permulaan: firman pertama dari penciptaan.
Yang dimaksud dengan “titik” di sini adalah Hokmah
(kebijaksanaan), yaitu sefirah kedua
yang mengandung bentuk ideal dari semua yang tercipta. Titik itu berkembang
menjadi sebuah istana atau bangunan, yang kemudian menjadi Binah (akal), sefirah ketiga. Ketiga sefiroth tertinggi ini mewakili
keterbatasan pemahaman manusia. Kaum kabbalis mengatakan bahwa Tuhan ada di
dalam Binah sebagai “Siapa?” (Mi) yang agung, yang menjadi awal setiap
pertanyaan. Namun, tak mungkin mendapatkan sebuah jawaban. Meskipun En Sof
secara perlahan menyesuaikan Dirinya ke dalam keterbatasan manusia, kita tetap
saja tidak bisa mengetahui “Siapa” itu: semakin tinggi kita naik,”DIA” pun
semakin diselimuti kegelapan dan misteri.
Sumber:"TUHAN KAUM MISTIK"
Denpasar, Bali 12 april 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar